Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×
BerandaBerita Pelita OnlineRekaman Suara Diduga Guru Cabul Depok Viral! Berikut Isinya

Rekaman Suara Diduga Guru Cabul Depok Viral! Berikut Isinya

– Advertisement –

BERITADepok, Jawa Barat, tengah dihebohkan oleh beredarnya rekaman suara yang diduga memperlihatkan tindakan pelecehan seksual oleh seorang oknum guru SMP terhadap siswinya. Rekaman ini viral di berbagai platform media sosial dan memicu kemarahan luas serta desakan agar kasus ini segera diusut tuntas oleh pihak berwenang.

Dalam rekaman tersebut, terdengar percakapan yang sangat tidak pantas antara guru dan siswi yang menjadi korban. Guru tersebut secara eksplisit membahas topik-topik seksual yang seharusnya tidak layak disampaikan kepada anak didiknya.

Salah satu bagian percakapan yang terekam memperlihatkan guru bertanya,

“Memang cewek kalau menstruasi berapa hari sih?” dan siswi menjawab, “Tujuh.” Guru kemudian mempertanyakan kembali, “Bukan tiga hari?” dan siswi menjelaskan, “Tiga hari? Itu sudah menopause, Pak.” Guru itu pun menanggapi dengan kalimat yang sangat tidak pantas, “Lama banget tujuh hari. Enggak tahan tahu kelamaan. Kalau cowoknya gitu misalnya pengin (berhubungan seksual) kan kelamaan.”

Percakapan ini jelas menunjukkan adanya pelecehan verbal yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada siswinya, yang seharusnya menjadi sosok pelindung dan pembimbing.

Korban utama, yang dikenal dengan inisial V, telah berani melaporkan kejadian ini kepada pihak sekolah dengan melampirkan bukti rekaman suara sebagai dasar laporan. Namun, respons yang diterima sangat mengecewakan dan jauh dari harapan. Berdasarkan informasi dari akun Instagram @sarahprasiskaa, yang mengunggah rekaman tersebut, pihak sekolah justru menyalahkan korban dan berusaha menutupi kasus ini.

Dalam unggahannya, ia menulis bahwa korban dan orang tuanya melaporkan kejadian tersebut kepada guru dan kepala sekolah, namun yang didapatkan adalah bentuk penyudutan terhadap korban. Pelaku yang merupakan guru musik dianggap tidak mungkin berbohong karena memiliki istri yang cantik, sehingga tuduhan terhadapnya dianggap tidak masuk akal.

Lebih mengejutkan lagi, guru dan kepala sekolah diduga meminta korban untuk tidak menyebarkan rekaman tersebut dan menyarankan agar kasus ini dianggap selesai demi menjaga citra sekolah. Sikap ini menimbulkan kekecewaan mendalam bagi korban dan keluarganya, serta menimbulkan pertanyaan besar tentang komitmen sekolah dalam melindungi siswanya.

Selain V, tiga siswi lain dari kelas 7 dan 8 juga mengaku menjadi korban pelecehan yang sama. Mereka menyatakan bahwa guru tersebut tidak hanya melakukan pelecehan verbal, tetapi juga melakukan sentuhan tidak senonoh pada bagian tubuh sensitif mereka. Namun, karena takut nilai mereka terganggu atau mendapat tekanan dari pihak sekolah, para korban memilih untuk bungkam dan tidak melaporkan kejadian tersebut lebih jauh.

Kasus ini diduga terjadi di SMP Negeri 3 Depok, dan informasi yang beredar menyebutkan bahwa pihak sekolah meminta korban dan keluarga untuk menghapus bukti rekaman dan tidak membicarakan kasus ini ke publik dengan alasan menjaga nama baik dan citra sekolah. Sikap ini memicu kemarahan masyarakat yang menilai bahwa penanganan kasus seperti ini harus transparan dan tegas, bukan malah ditutup-tutupi.

Reaksi publik sangat keras terhadap kasus ini. Warganet dan berbagai pihak menuntut agar pihak berwenang segera mengusut tuntas kasus pelecehan oleh oknum guru SMP di Depok ini dan memberikan perlindungan hukum yang maksimal kepada para korban yang masih duduk di bangku sekolah. Mereka menilai bahwa perlindungan terhadap anak-anak di lingkungan pendidikan harus menjadi prioritas utama, dan tindakan tegas harus diambil terhadap pelaku serta pihak-pihak yang mencoba menutupi kasus ini.(UA/Red)

Bersumber Dari : Pelitaonline.co

Artikel Terkait

Author Sawah Maya
Author Sawah Mayahttps://sawahmaya.com
Penulis, Editor dan Publisher

#Sedang TrendingHot