Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×
BerandaEnsiklopediaApa itu NPD? Dan Ciri-Ciri NPD

Apa itu NPD? Dan Ciri-Ciri NPD

NPD adalah? Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau Gangguan Kepribadian Narsistik adalah salah satu jenis gangguan kepribadian yang sering kali menjadi perbincangan di kalangan psikologi dan masyarakat umum. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang apa itu NPD, ciri-ciri yang menyertainya, serta bagaimana cara mengenali dan menangani orang dengan gangguan ini. Mari kita mulai!

Apa Itu NPD?

NPD adalah singkatan dari Narcissistic Personality Disorder, yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Gangguan Kepribadian Narsistik. Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), NPD ditandai dengan pola besar dalam perasaan diri, kebutuhan akan kekaguman, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Orang dengan NPD sering kali memiliki pandangan yang sangat tinggi tentang diri mereka sendiri dan merasa bahwa mereka lebih unggul dibandingkan orang lain.

Sejarah NPD

Istilah “narsisme” berasal dari mitologi Yunani, di mana seorang pemuda bernama Narcissus jatuh cinta pada bayangannya sendiri di permukaan air. Sejak saat itu, istilah ini digunakan untuk menggambarkan perilaku yang berlebihan terhadap diri sendiri. NPD sebagai gangguan kepribadian mulai diakui secara resmi pada tahun 1980 ketika DSM-III diterbitkan.

Ciri-Ciri NPD

Ciri ciri NPD

Mengenali ciri-ciri NPD sangat penting, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang umum ditemukan pada individu dengan NPD:

1. Rasa Kebesaran Diri

Orang dengan NPD sering kali memiliki rasa kebesaran diri yang berlebihan. Mereka percaya bahwa mereka lebih baik, lebih pintar, atau lebih menarik dibandingkan orang lain. Hal ini sering kali membuat mereka merasa berhak mendapatkan perlakuan istimewa.

2. Kebutuhan Akan Kekaguman

Individu dengan NPD memiliki kebutuhan yang kuat untuk mendapatkan perhatian dan kekaguman dari orang lain. Mereka sering kali mencari pujian dan pengakuan, dan merasa sangat tidak nyaman jika tidak mendapatkan perhatian yang mereka inginkan.

3. Kurangnya Empati

Salah satu ciri paling mencolok dari NPD adalah kurangnya empati. Mereka sering kali tidak dapat memahami atau merasakan perasaan orang lain, yang membuat hubungan interpersonal mereka menjadi sulit.

4. Eksploitasi Hubungan

Orang dengan NPD cenderung memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuan mereka. Mereka mungkin menggunakan orang lain sebagai alat untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, tanpa mempertimbangkan perasaan atau kebutuhan orang tersebut.

5. Sikap Angkuh

Sikap angkuh dan merendahkan terhadap orang lain adalah ciri lain dari NPD. Mereka sering kali merasa bahwa orang lain tidak sebanding dengan mereka dan dapat bersikap merendahkan atau menghina.

6. Fantasi Kesuksesan

Individu dengan NPD sering kali terjebak dalam fantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, kecantikan, atau cinta yang ideal. Mereka mungkin membayangkan diri mereka mencapai hal-hal yang luar biasa, meskipun kenyataannya tidak sesuai dengan harapan tersebut.

7. Sensitivitas Terhadap Kritik

Meskipun mereka terlihat percaya diri, orang dengan NPD sangat sensitif terhadap kritik. Mereka dapat bereaksi dengan kemarahan atau penghinaan ketika merasa dikritik atau tidak dihargai.

Penyebab NPD

Penyebab pasti dari NPD belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan gangguan ini:

1. Faktor Genetik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada komponen genetik yang dapat mempengaruhi perkembangan NPD. Jika ada riwayat gangguan kepribadian dalam keluarga, kemungkinan seseorang mengembangkan NPD bisa lebih tinggi.

2. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga yang tidak sehat, seperti pengasuhan yang terlalu memanjakan atau terlalu kritis, dapat berkontribusi terhadap perkembangan NPD. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang tidak seimbang mungkin mengembangkan pandangan yang tidak realistis tentang diri mereka sendiri.

3. Pengalaman Trauma

Pengalaman trauma di masa kecil, seperti pelecehan atau pengabaian, juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan NPD. Individu yang mengalami trauma mungkin mengembangkan mekanisme pertahanan yang berlebihan untuk melindungi diri mereka.

Bagaimana Cara Menghadapi NPD?

Menghadapi orang dengan NPD bisa menjadi tantangan tersendiri. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

1. Tetapkan Batasan

Penting untuk menetapkan batasan yang jelas ketika berurusan dengan individu yang memiliki NPD. Jangan biarkan mereka memanfaatkan Anda atau melanggar batasan yang telah Anda tetapkan.

2. Jangan Ambil Secara Pribadi

Ingatlah bahwa perilaku mereka bukanlah cerminan dari diri Anda. Cobalah untuk tidak mengambil sikap mereka secara pribadi, meskipun itu bisa sangat sulit.

3. Cari Dukungan

Jika Anda merasa tertekan atau kewalahan, jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional. Berbicara dengan seseorang yang memahami situasi Anda dapat membantu Anda mengatasi perasaan tersebut.

4. Pertimbangkan Terapi

Jika Anda atau orang yang Anda kenal memiliki NPD, terapi dapat menjadi pilihan yang baik. Terapi dapat membantu individu dengan NPD untuk memahami perilaku mereka dan belajar cara berinteraksi dengan orang lain dengan lebih sehat.

Kesimpulan

NPD adalah gangguan kepribadian yang kompleks dan sering kali sulit untuk dihadapi. Dengan memahami ciri-ciri dan penyebabnya, kita dapat lebih siap untuk mengenali dan menangani individu dengan NPD. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala NPD, penting untuk mencari bantuan profesional untuk mendapatkan dukungan yang tepat.

Daftar Sumber :

  1. American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (5th ed.). Arlington, VA: American Psychiatric Publishing.
  2. Miller, J. D., & Campbell, W. K. (2008). The NPI-16 as a short measure of narcissism. Journal of Research in Personality, 42(3), 1150-1155.
  3. Twenge, J. M., & Campbell, W. K. (2009). The Narcissism Epidemic: Living in the Age of Entitlement. Atria Books.
  4. Kernberg, O. F. (1975). Borderline Conditions and Pathological Narcissism. Jason Aronson.

Artikel Terkait

Author Sawah Maya
Author Sawah Mayahttps://sawahmaya.com
Penulis, Editor dan Publisher

#Sedang TrendingHot