Demonstrasi ini berfokus pada analisa kerja emisi SAF yang tidak dicampur dalam mengurangi emisi CO2 dan non CO2. Karena selama in penerbangan mash mencampur SAF dengan bahan bakar fosil.
SAF dibuat dari berbagai sumber seperti minyak goreng, minyak nabati, limbah padat perkotaan, limbah kayu, residu pertanian, dan kehutanan. SAF diklaim mampu menetralkan karbondioksida karena sudah diserap oleh biomassa tersebut.
Saat ini, semua pesawat komersial, militer Airbus, dan helikopter mampu terbang dengan campuran SAF hingga 50%. Uji coba ini memastikan penggunaan SAF 100% agar siap pakai di tahun 2030.
Sementara di Indonesia, pengembangan SAF telah dinisiasi oleh Pertamina bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menghasilkan komposisi campuran 2.4% biofuel berupa bahan bakar J2.4. Bahan bakar yang terbuat dari minyak inti sawit dan katalis merah putih ini telah diuji
Tinggalkan komentar