Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×
BerandaBeritaPuasa Cuma 1 Jam di Murmansk, Fenomena Langka yang Bikin Viral!

Puasa Cuma 1 Jam di Murmansk, Fenomena Langka yang Bikin Viral!

Berita – Puasa di bulan Ramadhan selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Namun, fenomena Viral Puasa Cuma 1 Jam di Murmansk benar-benar mengejutkan banyak orang. Murmansk, sebuah kota di Rusia, mengalami siang hari yang sangat singkat selama musim dingin, sehingga durasi puasa menjadi sangat pendek. Hal ini langsung menarik perhatian masyarakat luas.

Kenapa Puasa di Murmansk Cuma 1 Jam?

Murmansk terletak di garis lintang tinggi yang menyebabkan perubahan ekstrem pada durasi siang dan malam. Fenomena ini terjadi karena posisi Bumi yang berotasi miring pada porosnya. Hal ini memengaruhi wilayah yang jauh dari khatulistiwa, termasuk Murmansk.

1. Fenomena Malam Kutub di Murmansk

Murmansk mengalami fenomena yang disebut polar night atau malam kutub. Pada periode ini, matahari hampir tidak terbit sama sekali. Dalam kondisi seperti ini, waktu antara Subuh dan Magrib bisa sangat singkat, bahkan hanya 1 jam saja.

2. Video Viral Warga Indonesia Berpuasa 1 Jam

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Satria Malaca mengunggah video yang memperlihatkan dirinya berpuasa hanya selama satu jam. Dalam unggahannya di Instagram, ia menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi karena musim dingin yang menyebabkan matahari nyaris tidak tampak. Video tersebut sudah ditonton lebih dari 7,4 juta kali!

3. Beda Durasi Puasa di Setiap Negara

Setiap negara memiliki durasi puasa yang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena rotasi bumi yang menyebabkan variasi panjang siang dan malam. Di sekitar khatulistiwa, durasi puasa lebih stabil, tetapi di belahan bumi utara dan selatan, durasi puasa bisa berubah drastis tergantung musim.

Perbandingan Durasi Puasa di Berbagai Negara

Banyak orang penasaran dengan perbedaan durasi puasa di seluruh dunia. Fenomena Viral Puasa Cuma 1 Jam di Murmansk hanyalah salah satu contoh bagaimana perbedaan lokasi geografis memengaruhi ibadah puasa.

Kota Puasa Tercepat, Durasi Puasa Terpendek, Waktu Puasa di Dunia, Puasa Ramadan, Letak Geografis Puasa, Kota dengan Puasa Singkat, Faktor Durasi Puasa

1. Negara dengan Puasa Terpendek

Di belahan bumi selatan, beberapa negara mengalami durasi puasa yang lebih pendek. Sebagai contoh:

  • Chili: 12 jam 44 menit
  • Argentina: 11 jam 30 menit
  • Selandia Baru: 12 jam 10 menit

2. Negara dengan Puasa Terpanjang

Sebaliknya, beberapa negara di belahan bumi utara memiliki durasi puasa yang lebih lama. Contohnya:

  • Greenland: 17 jam
  • Islandia: 18 jam
  • Finlandia: 20 jam

3. Puasa di Indonesia, Masih Normal

Di Indonesia, umat Islam menjalani puasa sekitar 13 jam, dari pukul 3 pagi hingga 6 sore. Durasi ini cukup seimbang dibandingkan negara-negara lain yang mengalami perbedaan ekstrem.

Dampak Durasi Puasa yang Ekstrem

Banyak orang bertanya, bagaimana cara menjalani puasa dalam kondisi yang ekstrem seperti di Murmansk? Ternyata, ada beberapa solusi yang telah diterapkan umat Islam di sana.

1. Fatwa Tentang Waktu Puasa

Dalam situasi ekstrem, umat Islam diizinkan mengikuti jadwal puasa dari negara terdekat yang memiliki waktu normal. Misalnya, komunitas Muslim di Murmansk dapat mengikuti jadwal puasa kota Moskow atau Mekah.

2. Pengaruh Puasa Ekstrem Terhadap Tubuh

Puasa selama 1 jam terdengar mudah, tetapi saat musim panas, durasi puasa bisa mencapai 23 jam. Kondisi ini bisa memengaruhi metabolisme tubuh dan pola makan seseorang.

3. Bagaimana Muslim di Kutub Berpuasa?

Muslim di daerah kutub biasanya mengikuti waktu puasa dari kota lain yang lebih stabil. Ini dilakukan agar ibadah tetap berjalan dengan baik tanpa membahayakan kesehatan.

Akhir Kata!

Fenomena Viral Puasa Cuma 1 Jam di Murmansk benar-benar unik dan menarik perhatian dunia. Warga Muslim di Murmansk mengalami perubahan durasi puasa yang sangat ekstrem, dari hanya 1 jam di musim dingin hingga 23 jam di musim panas. Fenomena ini menjadi bukti bahwa ibadah puasa di setiap negara bisa sangat berbeda, tergantung lokasi geografisnya.

Bagi umat Islam yang tinggal di daerah dengan kondisi ekstrem, ada aturan dan fatwa yang bisa diikuti agar tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik. Yang pasti, fenomena ini semakin memperkaya pemahaman kita tentang keberagaman dalam menjalankan ibadah di berbagai belahan dunia.

Dapatkan informasi terbaru, tips dan trick, ensiklopedia bersama SawahMaya. Ikuti kami juga dalam kanal publikasi berita Google News Sawah Maya.

Artikel Terkait

#Sedang TrendingHot