Home » ensiklopedia » Piring berbahan dasar Daun yang Ramah Lingkungan

Piring berbahan dasar Daun yang Ramah Lingkungan

Sawah Maya Maret 23, 2023

Lingkungan | Tradisi makan dengan beralas daun sudah dilakukan berabad-abad oleh orang India. Mereka menggunakan daun pisang, daun tendu, dan daun sal karena dipercaya lebih higienis daripada menggunakan piring dari bahan lain. Bahkan, makan di atas daun punya makna simbolis seperti di acara pernikahan atau upacara keagamaan.

Sementara di Indonesia daun juga sering digunakan sebagai alas makanan. Beberapa makanan seperti pepes, lemper, buntil, nasi bakar, hingga nasi jamblang yang disajikan dengan daun. Tradisi makan bersama di atas daun pisang juga lazim dilakukan oleh masyarakat di Jawa.

Leaf Republic membuat alat makan sekali pakai yang terbuat dari daun. Tidak ada pewarna, bahan sintetis, atau lem dalam pembuatannya. Bahkan, tidak ada satu pun pohon yang ditebang untuk membuat alat makan ini.

Produk-produk ini terbuat dari daun-daun pohon yang jatuh secara alami. Kemudian daun dimasukkan ke dalam mesin press berteknologi khusus agar dapat digunakan untuk makanan panas atau dingin.

Perusahaan asal Jerman ini membuat mangkuk daun berdiameter 17-20 cm dan piring yang berukuran 23×10 cm. Piring terdiri dari empat lapisan yaitu dua lapisan daun dijahit dengan serat palem, lapisan kertas berbasis daun tahan air di tengah, dan ditutup dengan daun lagi di atasnya.

Namun, Leaf Republic telah berhenti berproduksi sejak 2018. Tetapi, mash ada perusahaan yang memiliki visi dan misi yang sama untuk membuat alat makan dari daun.

Mereka adalah perusahaan asal India bernama Vistaraku dan Chicleaf asal Amerika, yang membuat piring dari daun pohon palem.

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait