Home » ensiklopedia » Kesehatan » 3 Kesalahan Orang Indonesia Dalam Merawat Luka Lecet

3 Kesalahan Orang Indonesia Dalam Merawat Luka Lecet

Anwar Shaleh Mei 21, 2023

KESEHATAN | Merawat luka lecet adalah suatu tugas penting yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di Indonesia, terdapat beberapa kesalahan umum yang sering orang lakukan dalam merawat luka lecet, yang pada akhirnya dapat memperlambat proses penyembuhan atau meninggalkan bekas yang buruk pada kulit setelah luka sembuh. Untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, perlu di perhatikan solusi yang tepat untuk menangani luka lecet dengan efektif. Berikut adalah beberapa kesalahan orang Indonesia yang sering kita temui.

Menggunakan Alcohol Untuk Membersihkan Luka

Alcohol memang dapat membunuh kuman, namun tindakan ini seringkali menyebabkan rasa perih dan justru memperlambat proses penyembuhan luka. Solusi yang tepat adalah menggunakan air bersih atau larutan garam fisiologis untuk membersihkan luka. Ini akan membantu menghilangkan kotoran dan kuman tanpa menimbulkan rasa perih yang tidak perlu. Selain itu, pastikan mencuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh luka dan gunakan sarung tangan steril jika memungkinkan, untuk menjaga kebersihan.

Luka Dibuat Kering

Kesalahan kedua yang sering orang lakukan adalah mengeringkan luka dengan sengaja sehingga membuat koreng. Banyak yang beranggapan bahwa koreng melindungi luka, padahal sebenarnya hal tersebut kurang baik. Membuat koreng pada luka justru dapat menghambat penyembuhan dan meninggalkan bekas yang buruk pada kulit setelah luka sembuh. Solusinya adalah menjaga luka tetap lembab dengan menggunakan salep atau krim yang direkomendasikan oleh tenaga medis. Salep atau krim tersebut membantu melindungi luka dan mempercepat proses penyembuhan. Penting juga untuk menghindari mengupas atau mengganggu koreng yang terbentuk, karena koreng merupakan pelindung alami yang membantu mempercepat penyembuhan luka.

American dermatologist merekomendasikan bahwa ada bahan yang bisa menjaga luka kita agar tetap lembab dan tidak sampai membentuk koreng. Salah satunya adalah petrolatum. Contoh produk yang murah dan mudah kita temui yaitu salep luka Hansaplast.

Berikut ini kutipan dari American dermatologist

The investigational wound healing ointment is classified as medical device containing white petrolatum, thin paraffin oil, ceresin wax, glycerin, panthenol, and glyceryl stearatel.

Artinya:

Salep penyembuhan luka investigasi diklasifikasikan sebagai perangkat medis yang mengandung petrolatum putih, minyak parafin tipis, lilin ceresin, gliserin, panthenol, dan gliseril stearatel.

Sering Mengopek Luka

Kesalahan ketiga adalah mengelupas koreng luka dengan paksa. Terkadang, orang Indonesia memiliki kebiasaan untuk mengelupas koreng agar luka cepat sembuh, padahal hal ini justru dapat mengganggu proses penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi. Solusinya adalah membiarkan koreng luruh dengan sendirinya. Koreng akan luruh secara alami ketika luka sembuh dan kulit baru terbentuk di bawahnya. Jika koreng terlalu mengganggu atau menghambat pergerakan, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis untuk mengetahui langkah yang tepat.

Dalam merawat luka lecet, penting untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut dan mengikuti solusi yang benar. Dengan menggunakan air bersih atau larutan garam fisiologis untuk membersihkan luka, menjaga luka tetap lembab dengan menggunakan salep atau krim yang direkomendasikan, dan membiarkan koreng luruh secara alami, kita dapat merawat luka lecet dengan efektif dan memastikan pemulihan yang optimal tanpa bekas yang buruk pada kulit. Ingatlah bahwa perawatan yang tepat sangat penting untuk mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan luka lecet.

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait