Home » ensiklopedia » Keagamaan » Tradisi Yasin dan Tahlil Warga Nahdliyin (NU)

Tradisi Yasin dan Tahlil Warga Nahdliyin (NU)

Fandi Winata Mei 31, 2023

KEAGAMAAN I Tradisi Yasin Tahlil adalah salah satu tradisi keagamaan yang populer di masyarakat Muslim, terutama warga Nahdliyin (NU) di Indonesia. Tradisi ini di lakukan untuk mengenang dan mendoakan orang yang telah meninggal dunia.

Yasin adalah nama surat dalam Al-Qur’an yang sering dibaca dalam tradisi ini. Sedangkan Tahlil berasal dari kata “taḥlīl” yang berarti mengucapkan kalimat “La ilaha illallah” (Tiada Tuhan selain Allah). Jadi, Yasin Tahlil merujuk pada membaca surat Yasin dan mengucapkan kalimat taḥlīl.

Tradisi ini di lakukan untuk mengenang dan mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Masyarakat muslim percaya bahwa membaca surat Yasin dan mengucapkan kalimat taḥlīl dapat memberikan pahala kepada orang yang telah meninggal serta memberikan penghiburan kepada keluarga yang di tinggalkan

Yasin Tahlil biasanya di lakukan di rumah-rumah atau di tempat-tempat ibadah seperti masjid atau mushalla. Keluarga atau komunitas yang terlibat dalam tradisi ini mengumpulkan orang-orang untuk membaca surat Yasin dan doa-doa khusus, termasuk taḥlīl. Mereka juga dapat membaca ayat-ayat Al-Qur’an lainnya.

Tradisi Yasin Tahlil dapat di lakukan setiap waktu, tetapi sering kali di adakan dalam rangkaian acara selamatan ketika seseorang meninggal, dalam rangka peringatan hari kematian (haul), atau pada malam-malam tertentu seperti malam ke-7, ke-40, atau ke-100 setelah kematian seseorang.

Tradisi Yasin Tahlil memiliki makna dan nilai yang beragam bagi masyarakat Muslim. Selain sebagai penghormatan terhadap orang yang telah meninggal, tradisi ini juga memperkuat ikatan sosial antara anggota keluarga dan komunitas. Mereka berkumpul untuk saling mendukung, berdoa bersama, dan mengingatkan tentang kehidupan akhirat.

Dalil Yasis dan Tahlil

Yasin Tahlil Salah satu amaliyah paling masyhur dan bisa di katakan sebagai identitas warga NU adalah yasinan dan tahlilan. Amalan yasinan dan tahlilan hampir selalu di baca Nahdliyin setiap malam Jum’at. Bahkan, amalan tersebut menjadi pilihan utama saat ada selamatan atau mendoakan orang meninggal.

Kiai Ma’ruf Khozin menjelaskan dalil yasin dan tahlil dengan sangat detail. Di antaranya tertera dalam kitab karya Imam As-Suyuti Al-Lum’ah, yaitu pada hadits ke-61 mengenai anjuran membaca yasin di hari Jum’at dan Hadits riwayat Imam At-Thobroni di kitab Syarhis Shudur yang juga karya Imam As-Suyuti.

Mengenai Hadits Riwayat At-Thobroni Kiai Ma’ruf Khozin menuturkan, suatu hari Sahabat Jabir datang bertakziyah bersama Rasulullah saat Sahabat Sa’ad bin Muadz wafat. Usai proses pemakaman, Nabi membaca kalimat subhanallah. Bahkan, di riwayat Imam al-Hannan Nabi mambaca subhanallah, Allahu Akbar, dan Lailahaillallah.

“Karena Nabi membaca tasbih lama, maka para sahabat mengikutinya. Sahabat bertanya “Ya Rasulullah, kenapa engkau membaca itu tadi? Nabi menjawab: baru saja makam Sa’ad mengalami penyempitan”. Ketika ini hampir menghimpit jasadnya, Nabi membaca itu dan kuburan Sa’ad di luaskan lagi oleh Allah,” terangnya

Artikel Terkait