Home » ensiklopedia » Pendidikan » Kemerdekaan Indonesia Dideklarasikan Di Bulan Suci Ramadhan

Kemerdekaan Indonesia Dideklarasikan Di Bulan Suci Ramadhan

Anwar Shaleh Maret 28, 2023

Sejarah | Bapak proklamator kita, Soekarno pernah berkata “JANGAN PERNAH TNGGALKAN SEJARAH!!!”. Para pahlawan kemerdekaan terdahulu kita adalah orang-orang yang dekat dengan ulama’ dan pesantren. Mereka sering berdikusi dengan ulama’ dan meminta pendapat terkait bangsa kita yang pada saat itu masih berada dalam genggaman kolonial. Sejarah mencatat, Ir. Soekarno, Bung Tomo dan pejuang nasionalis lainnya sering mendatangi Kyai Hasyim Asy’ari untuk sowan membicarakan kepentingan bangsa ini.

Wejangan Seorang Kyai Untuk Negeri, Indonesia

Nasihat para ulama’ merupakan hal yang penting bagi para pahlawan kita. Pasalnya, rahmat dan ridho Allah SWT senantiasa bersama dengan orang-orang yang dekat dengan-Nya yakni para kyai atau ulama’. Pada saat itu, Ir. Soekarno dan para pejuang lainya sowan kepada kyai Hasyim Asy’ari untuk meminta nasihat tentang kemerdekaan Indonesia. Lalu, beliau memberi masukan bahwa kemerdekaan bangsa ini hendaknya mereka laksanakan di hari yang istimewa. Ramadhan dan hari Jum’at adalah saran Kyai Hasyim Asy’ari yang diberikan kepada Ir. Soekarno dan kawan-kawan.

Ada Apa Dengan Ramadhan Dan Jum’at

Ramadhan Adalah Bulan Yang Berharga Bagi Bangsa Kita

Selain menjadi bulan yang berkah bagi umat Islam, Ramadhan merupakan bulan istimewa bagi bangsa Indonesia. 17 Aggustus 1945 lalu bertepatan dengan hari Jum’at, 09 Rhamadhan 1364 H. Diantara 12 bulan dalam kalender Hijriah, bulan mulia ini sering di sebut sebagai sayyidus syuhur (penghulu atau rajanya bulan). Pasalnya, pada bulan ini terdapat beberapa amalan khusus yang tidak bisa kita temukan di bulan-bulan lainya. Misalnya, pahala perbuatan kebaikan kita akan Allah lipat gandakan dan masih ada banyak lagi keutamaan-keutamaan dalam bulan ini.

Begitu juga dengan hari Jum’at yang merupakan hadiah yang Allah berikan khusus kepada kita, umat nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya, para ulama’ menyebutnya sayyidul ayyam (rajanya hari). Imam al-Syafi’i meriwayatkan sebuah hadist dari Sa’ad bin ‘Ubadah.

سَيِّدُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ النَّحَرِ وَيَوْمُ الْفِطْرِ وَفِيْهِ خَمْسُ خِصَالٍ فِيْهِ خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَفِيْهِ أُهْبِطَ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيْهِ تُوُفِّيَ وَفِيْهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ الْعَبْدُ فِيْهَا اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ إِثْمًا أَوْ قَطِيْعَةَ رَحِمٍ وَفِيْهِ تَقُوْمُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ مَلَكٍ مُقّرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيْحٍ وَلَا جَبَلٍ وَلَا حَجَرٍ إِلَّا وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ

Artinya: Rajanya hari di sisi Allah ialah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya kurban dan hari raya fitri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat juga Nabi Adam wafat. Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali silaturrahim. Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat.

Jadi, itulah keutamaan hari Jum’at dan bulan suci Ramadhan yang merupakan nasihat Kyai Hasyim Asy’ari kepada pahlawan proklamator kita. Dua hal penting untuk berdirinya sebuah bangsa yang besar, Indonesia.

Artikel Terkait